Surakarta – Dalam rangka memperkuat upaya pencegahan dan penanganan kekerasan seksual di lingkungan perguruan tinggi, Universitas Slamet Riyadi (UNISRI) Surakarta menyelenggarakan Seminar Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) pada Selasa, 4 Februari 2025. Kegiatan ini diikuti oleh dosen, tenaga kependidikan, serta mahasiswa lintas program studi, khususnya mahasiswa PPG Calon Guru Periode 2 Tahun 2024, sebagai wujud komitmen membangun budaya kampus yang aman, nyaman, dan inklusif.
Seminar yang digelar di Gedung B, Ruang seminar Lanti 3, ini menghadirkan Ibu Evi Kusuwati Sardjana, S.Sos,M.A.P dari satgas PPKS Universitas Sebelas Maret (UNS) dan AKP Wnarsih dari Polresta Surakarta sebagai narasumber. Dalam paparannya, ia menekankan pentingnya kesadaran bersama seluruh civitas akademika untuk mencegah terjadinya kekerasan seksual di lingkungan kampus.
“Mencegah kekerasan seksual bukan hanya tugas satuan tugas atau pimpinan kampus, tetapi tanggung jawab kita bersama,” tegas Evi Kusumawati.
Dalam sesi diskusi, peserta seminar diajak untuk memahami definisi kekerasan seksual, mekanisme pelaporan kasus, serta langkah-langkah perlindungan terhadap korban. Tidak hanya itu, peserta juga diberikan pemahaman mengenai kode etik, nilai-nilai kesetaraan gender, serta strategi menciptakan lingkungan kampus yang aman bagi semua kelompok.
Rektor UNISRI, Prof.Dr.Drs.Sutoyo,M.Pd, dalam sambutannya menyatakan bahwa seminar ini merupakan bagian dari komitmen UNISRI untuk menjalankan amanah Permendikbudristek Nomor 30 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Perguruan Tinggi.
“Kampus harus menjadi tempat yang ramah, menghargai hak asasi manusia, dan menjunjung tinggi prinsip keadilan,” ujar Prof. Sutoyo.
Melalui kegiatan ini, UNISRI juga mendorong terbentuknya Satuan Tugas (Satgas) PPKS di tingkat universitas, yang akan menjadi garda depan dalam pencegahan, penanganan kasus, serta edukasi berkelanjutan tentang pentingnya budaya saling menghargai.
Seminar berjalan interaktif, diwarnai dengan sesi tanya jawab dan sharing pengalaman yang membangun kesadaran kritis di kalangan peserta.
Dengan penyelenggaraan seminar ini, UNISRI menegaskan komitmennya menjadi kampus yang aman, nyaman, dan bebas dari kekerasan seksual, sekaligus berkontribusi aktif dalam membangun peradaban akademik yang berkeadilan dan berkeadaban.